Rabu, 12 November 2008

Ratusan Nelayan Di Dobo Terancam Tidak Melaut

Ratusan Nelayan Di Dobo Terancam Tidak Melaut Cetak E-mail
Selasa, 20 Mei 2008

Dobo – Rencana kenaikan BBM oleh pemerintah pusat mulai dirasakan dampaknya bagi ratusan nelayan yang berada di Pulau Dobo, Kabupaten Aru, Maluku. Di Wilayah yang mayoritas penduduknya bergantung hidup dari kegiatan melaut, kini ditrerpa kekhawatiran akan terjadinya beban hidup yang semkin sulit.

“Kami sangat khawatir sekali dengan rencana pemerintah menaikan harga BBM, sebab hal itu secara langsung akan memberatkan kehidupan kami yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan,” ungkap Rusdi Abidin, nelayan asal kota Dobo.

Kehawatiran Rusdi merupakan masalah serupa yang juga dirasakan oleh ratusan nelayan di Pulau Dobo. Bagi mereka, bila kenaikan BBM tetap dipaksakan oleh pemerintah pusat, maka hal itu secara langsung akan menyebabkan penggangguran secara massal dikalangan para nelayan.

Dalam pemantauan kontributor KBO Maluku di Dobo, dalam dua pekan ini, banyak nelayan mulai melakukan antisipasi kenaikan BBM dengan jalan memborong bensin, solar dan minyak tanah dalam jumlah besar dari Depot setempat.

“Kami terpaksa membeli minyak tanah dan solar dalam jumlah yang besar. Walaupun kami sadar bahwa tindakan ini tidak dapat menyelesaikan masalah bagi dampak kenaikan BBM,” ungkap salah satu nelayan di pesisir Dobo bagian selatan.

Sementara di tempat terpisah, untuk mengantisipasi kelangkaan BBM bagi kebutuhan nelayan dan masyarakat di Kepulau Aru, Pemda dan pihak pertamina setempat berencana melakukan pendataan dan pemetaan distribusi BBM.

Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan agar stok BBM dapat dipastikan dapat memenuhi kebutuhan nelayan serta tidak terjadi aksi pemborongan secara sporadis yang dapat menyebabkan kelangkaan di masyarakat. (mus)

Tidak ada komentar: